Minggu, Maret 01, 2009

Morse


Dalam suatu ruangan, seorang gadis kecil, yang mengenakan baju berwarna coklat muda dengan padanan rok berwarna coklat tua, dengan cerianya sedang menulis urutan garis dan titik-titik tertentu di atas selembar kertas. Sementara temannya yang lain sedang asyik mengamati, sambil sekali-sekali menggaruk kepalanya.

Tiba-tiba gadis kecil itu berhenti menulis dan menyerahkan lembaran kertas tersebut kepada temannya yang tadi sibuk mengamati. Dan tidak berapa lama kemudian, temannya kembali menyerahkan kertas tersebut dengan dibubuhi tulisan. Lalu mereka berdua saling tertawa.

Mereka berdua tidak sendirian, di dalam ruangan tersebut terdapat belasan anak lain yang melakukan kegiatan serupa. Ternyata, mereka adalah anggota Pramuka yang sedang berlatih menulis dan menghafalkan sandi Morse. Sandi Morse merupakan sandi yang terdiri atas garis dan titik yang dikombinasikan dengan cara tertentu. Penerapan sandi Morse tersebut, ternyata tidak hanya dapat disampaikan melalui tulisan saja, namun juga bisa melalui peluit, cahaya, asap, lampu, arus listrik dan lain sebagainya.

Samuel Finley Breese Morse, itulah nama lengkap Morse, sang penemu sandi tersebut yang dinamakan sesuai dengan namanya. Ia dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, di luar kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Morse merupakan anak sulung dari seorang pendeta yang bernama Jedidiah Morse dan istrinya Elizabeth Breeze. Selain Morse, mereka juga memiliki 2 orang anak lain yakni Sidney dan Richard. Di keluarganya, ia mendapat nama panggilan Finley.

Pendidikan awal yang dijalani Morse, ditempuh pada saat usianya 7 tahun di Phillips Academy. Meskipun tidak tergolong anak yang cerdas, namun bakat menggambarnya terlihat sangat menonjol. Memang sejak berumur empat tahun, Morse sangat tertarik untuk menggambar. Saat menginjak usia 14 tahun, dia mengumpulkan uang saku dengan menggambar teman-temannya dan orang-orang di kota.



(Gambar 1. Samuel FB Morse)


Pada 1810, dia menyelesaikan pendidikannya di Yale College. Cita-citanya untuk menjadi seorang seniman tidak direstui oleh orangtuanya. Kemudian Morse bekerja sebagai seorang pegawai toko di toko buku Charlestown. Selama masa ini, ia terus menggambar.

Akhirnya sikap ayahnya melunak dan mengijinkannya pergi menuju ke Inggris untuk belajar seni pada 1811. Selama masa ini, Morse bekerja di Royal Academy dengan seniman Amerika yang bernama Benjamin West. Ternyata, hal ini tidak berlangsung lama, pada 1815 Morse kembali ke Amerika dan mendirikan sebuah studio seni di kampung halamannya di Boston.

Pada tahun 1818, Morse menikah, dan kemudian memiliki dua orang putra dan seorang putri. Kondisi pada saat itu ternyata tidak sesuai dengan harapannya. Dia akhirnya menyadari bahwa meskipun lukisannya menarik perhatian orang, namun ia sangat sulit menjual lukisan hasil karyanya. Maka Morse mulai mencari pekerjaan lain dengan melakukan perjalanan yang intensif. Pada tahun 1823 ia tiba di New York dan menetap di sana.

Namun malangnya 7 tahun kemudian istrinya meninggal karena masalah jantung, disusul setahun kemudian oleh ayahnya pada 1826 dan 2 tahun kemudian ibunya. Meskipun Morse sibuk mendirikan dan kemudian menjadi presiden pertama organisasi the National Academy of Design, suatu organisasi untuk membantu para seniman, namun kematian orang-orang terdekatnya membuatnya sangat berduka, sehingga ia pergi menuju Eropa untuk menghilangkan kesedihan tersebut.

Pada bulan oktober 1832, Morse dan keluarganya berlayar pulang dengan kapal bernama Sully. Morse mendengar percakapan tentang electromagnet yang baru ditemukan, dan kemudian muncul dalam benaknya konsep tentang telegraf elektrik. Pada tahun 1835, dia berhasil menciptakan model telegraf pertamanya, yang dioperasikan di gedung Universitas New York, tempat di mana dia mengajar seni. Karena miskin, dia membuat model tersebut dari bahan-bahan kasar seperti penyangga kanvas tua, baterai buatan sendiri, dan jam tua untuk menggerakkan kertas dimana garis dan titik akan dituliskan.

Pada tahun 1837, Morse mendapatkan dua orang rekan yang membantunya mengembangkan telegrafnya. Leonard Gale, seorang professor sains di universitas New York yang memberikan saran-saran kepadanya, seperti bagaimana cara meningkatkan voltase dengan cara meningkatkan gulungan disekitar electromagnet, dan Alfred Vail, seorang pemuda yang memiliki keterampilan mekanik, dimana keluarganya memiliki perusahaan pengolah besi New Jersey. Kedua rekan tersebut sangat berperan membantunya membuat model telegraf yang lebih baik.

Dengan pertolongan teman-teman barunya, Morse mengajukan paten untuk telegraf barunya pada tahun 1837, yang dijelaskannya termasuk sebuah sandi yang terdiri dari titik dan garis untuk mewakili angka-angka, sebuah kamus untuk mengubah angka-angka tersebut menjadi kata-kata, dan seperangkat jenis gigi gergaji untuk mengirim sinyal. Morse yang tidak puas dengan karir seninya, telah memberikan seluruh waktunya bagi telegraf.


(Gambar 2. Telegraf Ciptaan Morse dan Vail 1884-1885)


Pada tahun 1838, dalam sebuah pameran tentang telegrafnya di New York, Morse mentransmisikan sepuluh kata per menit. Dia mneggunakan kamus angka-kata miliknya, dan menggunakan sandi titik-garis untuk menulis surat secara langsung. Walaupun kelak akan berubah secara detail, sandi Morse menjadi standar yang digunakan di seluruh dunia.

Dalam beberapa tahun kemudian, Morse memamerkan telegrafnya dikalangan orang-orang terpelajar, manusia-manusia karir, dan komite-komite dari kongres-kongres, dengan harapan akan mendapatkan dana untuk mengadakan test skala besar bagi telegrafnya. Dia mendapatkan pertanyaan yang besar apakah pesan dapat benar-benar dikirim dari satu kota ke kota yang lain dengan menggunakan kawat.

Pada tahun 1843, dengan usahanya sendiri, tanpa pertolongan berarti dari rekan-rekannya, Morse akhirnya berhasil mendapatkan dana dari Congres untuk membangun kabel telegraf pertama di Amerika, dari Baltimore ke Washington D.C. Setelah Morse selesai merentangkan kawatnya, alatnya mampu bekerja dengan baik. Dan, sejak bulan Mei 1844, jaringan telegraf elektrik antar kota pertama di dunia telah rampung. Setelah dua belas tahun dimana kebanyakan orang Amerika tidak menghiraukan usahanya untuk membangun telegraf, Morse secara cepat menjadi pahlawan Amerika.

Pada tahun 1846, perusahaan-perusahaan swasta yang menggunakan paten Morse, telah membangun jaringan telegraf dari Washington, mencapai Boston dan Buffalo, dan bahkan dikembangkan lebih jauh lagi. Pada tahun 1847, dengan uang yang diperolehnya dari telegraf, Morse membawa keluarganya bersama-sama ke rumah di pedesaan miliknya sendiri. Dia membeli 100 hektar tanah di luar kota Poughkeepsie dan memberinya nama Locust Grove.

Pada tahun 1848, Morse menikah untuk kedua kalinya, dengan seorang kerabatnya yang miskin, tuli dan bodoh, yang berumur 26 tahun. Morse menjelaskan bahwa dia memilih wanita itu karena wanita itu dapat mandiri darinya. Keluarga Morse tumbuh dengan tambahan beberapa orang anak.

Pada awal 1850-an, Morse kembali membangun Locust Grove dengan villa bermodel Italia. Di usianya yang ke-80, tepatnya tanggal 2 April 1872, Morse meninggal dunia di New York karena sakit pneumonia. Ia dimakamkan di pemakaman Greenwood, Brooklyn



Diterjemahkan dan disadur dari:
www.notablebiographies.com
news mercubuana.ac.id