Kamis, Desember 31, 2009

Angka

Angka yang kita tuliskan merupakan sekumpulan alogaritma dengan urutan-urutan tertentu, mulai dari angka 0 hingga angka 9. Alogaritma tersebut dikenal dengan alogaritma Arab. Mengapa? Hal ini disebabkan karena orang-orang Arab yang mempopulerkan alogaritma tersebut.

Pernahkah anda bertanya, mengapa angka satu dituliskan "1", angka dua dituliskan "2", dan seterusnya?Adakah hal yang mendasari cara penulisan tersebut?Dan ternyata..... Ada. Apakah itu? Jawabannya adalah jumlah sudut. Mengapa?

Kita lihat contoh berikut ini:

Satu : Memiliki satu sudut sehingga ditulis 1
Dua : Memiliki dua sudut sehingga ditulis 2
Tiga : Memiliki tiga sudut sehingga ditulis 3

dan seterusnya......


Dan setelah disederhanakan menjadi bentuk angka seperti yang kita kenal saat ini yaitu: 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Lalu bagaimana dengan angka nol? Angka nol dituliskan "0" karena tidak mempunyai sudut sama sekali atau nol sudut.....

Rabu, September 02, 2009

Kotopanjang

(Gambar Keramba Di Tengah Waduk)

Indah. Kata itulah yang terlintas pertama kali dalam benak saya saat melihat pemandangan yang muncul di depan mata. Ya, itulah pemandangan di Waduk Kotopanjang. Waduk tersebut dibangun dari pembendungan pertemuan dua sungai, yakni Sungai Kampar Kanan dan Sungai Batang Mahat. Lokasi waduk secara umum berada di dekat perbatasan antara Provinsi Riau dengan Sumatera Barat. Namun lokasi dam nya sendiri berada di Kawasan Desa Merangin, Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.


(Gambar Salah Satu Pemandangan)

Tujuan utama waduk ini dibangun adalah sebagai sumber pembangkit tenaga listrik (PLTA) milik PLN, selain sebagai sumber air bersih. Pembangunan PLTAnya sendiri dibantu oleh Jepang, melalui pendanaan oleh JICA (Japan International Cooperation Agency) yang saat itu bernama The Overseas Economic Cooperation Fund (OECF), yang secara fisik mulai dibangun pada Januari 1993. Pada 3 tahun kemudian pembangunan dapat diselesaikan dan langsung dilakukan ujicoba, namun barulah dapat berfungsi secara penuh pada 28 Februari 1997 yaitu dengan dilakukannya penggenangan air secara resmi. PLTA tersebut dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas sebesar 114 MW untuk menyuplai kebutuhan listrik di Provinsi Riau, meskipun pada saat pembuatannya harus menenggelamkan sekitar 10 desa di sekitar kawasan itu.

(Gambar Dam PLTA Kotopanjang)

Jika anda bepergian dari Pekanbaru menuju ke Bukittinggi (salah satu lokasi objek wisata terkenal di Sumatera Barat) via jalan darat, maka setelah melewati Kota Bangkinang sejauh 20 km anda akan dapat menikmati berbagai sajian pemandangan khas perbukitan, termasuk pepohonan, bukit-bukit dan waduk Kotopanjang. Dimulai dari Desa Rantau Berangin, nuansa pemandangan khas perbukitan mulai terasa.


(Gambar Salah Satu Pemandangan Waduk)

Anda juga akan melewati jembatan yang melintang di atas waduk sebanyak 2 kali. Umumnya banyak pelintas yang akan berhenti sejenak di beberapa kawasan tertentu dimana warga sekitar membangun gubuk-gubuk di tepi jalan yang letaknya sangat strategis untuk menikmati pemandangan waduk tersebut dari atas perbukitan. Di tempat tersebut, warga sekitar juga menjual berbagai macam minuman dan sajian makanan ringan untuk dinikmati sambil bersitirahat.


(Gambar Pemandangan Dari Jalan Raya)

Adakalanya ada juga sebagian yang memilih untuk berhenti di atas jembatan untuk sekedar melihat keramba tempat pemeliharaan ikan mas, yang banyak terdapat di sekitar kawasan tersebut. Pemandangan beragam ikan mas yang sedang berenang di permukaan pada saat diberi makan oleh peternaknya akan menambah sensasi pemandangan yang dinikmati, sekaligus menambah kesegaran tubuh pada saat melepas lelah. Hal ini tidak mengherankan, karena perjalanan darat dari Pekanbaru ke Bukittinggi sendiri memakan waktu lebih kurang antara 4 hingga 5 jam dengan kondisi jalan perbukitan yang naik turun dan berliku. Kawasan dengan luas sekitar 12400 Hektar dengan ketinggian permukaan air 85 M DPL ini, memang sebagiannya dimanfaatkan juga sebagai salah satu sumber penghasil ikan air tawar.


(Gambar Pemeliharaan Ikan Mas di Waduk)



Selasa, Juli 07, 2009

Handphone Pertama

Penemu handphone pertama di dunia, ternyata adalah seorang General Manager yang bernama Martin Cooper yang bekerja pada divisi Sistem Komunikasi di perusahaan Motorola di Amerika Serikat. Cooper dalam hal ini dibantu oleh beberapa orang anggota timnya.

Panggilan pertama yang dilakukan oleh Martin Cooper setelah berhasil menemukan handphone tersebut, bukan ditujukan kepada istrinya, keluarganya, atau tetangganya namun ditujukan kepada saingannya yang bernama Joel Engel, yang merupakan Kepala Riset Bell Labs. Panggilan tersebut dilakukan dari jalan raya di Kota New York pada tanggal 3 April 1973.

Meskipun Bell Labs yang pertama kali memiliki konsep tentang sistem selluler, dan juga sudah menerapkan konsep tersebut melalui teknologi telepon wireless pada mobil polisi, namun ternyata Motorola lah yang berhasil mewujudkannya ke dalam bentuk handphone yang bisa dibawa-bawa seperti saat ini 26 tahun kemudian...wow...

Mbahnya Handphone tersebut, tidak berbentuk seperti handphone saat ini yang stylish dan trendi juga imut-imut dan mungil, namun "hanya" berbentuk batu bata dengan berat sekitar 850 gram...berat juga yaa...


(Martin Cooper dan Handphone Pertama Penemuannya)

Secara komersial, handphone pertama yang diproduksi oleh Motorola dinamakan "DynaTAC" dengan berat sekitar 454 gram pada 10 tahun kemudian di 1983 dengan harga $3,500. Bisa dibayangin dengan kurs dolar sekarang Rp. 9000, maka harganya adalah Rp. 31.500.000.... wooooww....kalau sekarang uang segitu bisa buat beli berapa handphone ya?



Daftar Bacaan:
about.com

Rabu, April 08, 2009

Sereh

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau tanaman ini sebenarnya adalah tanaman asli dari Sri Lanka. Di tempat asalnya, sebagaimana di Indonesia tanaman ini dapat tumbuh secara alami ataupun ditanam pada ketinggian antara 50 hingga 2700 m di atas permukaan laut. Dengan kondisi lingkungan yang lembab, cukup sinar matahari serta dengan curah hujan yang tinggi.


(Gambar Tanaman Sereh)


Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman rumput-rumputan yang menyerupai ilalang. Dengan nama latin Cymbopogon nardus, yang juga disebut new citronella grass, atau dengan nama lokal serai/sereh, telah dimanfaatkan secara luas untuk berbagai macam manfaat. Selain sebagai tanaman obat, tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu masakan serta digunakan dalam industri sebagai bahan dasar parfum. Memang salah satu ciri khas tanaman ini adalah memiliki bau harum yang khas.

Sebagai tanaman obat, berbagai bagian tanaman ini dapat digunakan, misalnya bagian akar yang digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak / obat batuk, bahan untuk kumur, dan penghangat badan. Bagian daun digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai pewangi alami, untuk mencegah gigitan nyamuk atau gigitan lintah, dan apabila digunakan untuk mandi, dapat mengurangi rasa pegal atau lelah.


(Gambar Pembersihan Batang Sereh)

Sebagai tanaman yang mengandung minyak atsiri, sereh sangat bernilai ekonomis. Minyak atsiri sendiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi. Dan saat ini juga banyak produk olahan modern yang menggunakan sereh sebagai bahan baku utama misalnya saja sabun.

Dan tentu saja dalam skala rumah tangga, sereh juga dimanfaatkan sebagai pengharum makanan yang menjadikan masakan lebih lezat. Terdapat banyak resep makanan tradisional Indonesia yang memanfaatkan sereh sebagai salah satu bumbunya. Dan tidak hanya makanan saja, suatu minuman tradisional yang disebut Sekoteng juga kerap menggunakan sereh sebagai salah satu bahan ramuannya, yang menghasilkan tidak saja minuman yang nikmat namun juga berkhasiat untuk menghangatkan tubuh dan bermanfaat bagi kesehatan.


(Gambar Batang Sereh)


Dengan segudang manfaat di atas, alangkah baiknya bila tanaman ini ditanam di pekarangan rumah kita. Selain perawatannya tidak sulit dan tidak memakan waktu, tanaman ini juga mudah dikembangbiakkan, cukup dengan cara stek atau menanam tanaman anakan, maka dengan siraman air yang teratur, dalam beberapa hari tanaman ini akan tumbuh dengan suburnya. Dan bila anda sedikit kreatif untuk merawat dan mengatur posisi tumbuhnya, bukan tidak mungkin tanaman ini juga bermanfaat sebagai salah satu tanaman penghias kebun di rumah anda. Sudahkah tanaman ini menjadi salah satu koleksi di kebun anda???


Daftar Bacaan:
iptek.net
wikipedia

Selasa, Maret 31, 2009

Sayuran segar

Jika dikira-kira, luasnya tak lebih dari seperempat ukuran lapangan basket. Merupakan daerah aliran sungai yang melebar ke satu sisi dengan arus yang tidak terlalu deras dan air yang juga termasuk tidak keruh. Dan mungkin karena letaknya yang berada tepat di tepi jalan raya, maka lokasi tersebut dipilih.

(Aktivitas Mencuci dan Merendam Sayuran Segar)

Ya, itulah sebuah lokasi yang digunakan oleh orang-orang yang baru saja membeli sayuran dalam jumlah besar langsung dari perkebunan sayur di sekitar wilayah pinggiran kota Pekanbaru, untuk mencuci atau sekedar merendam sayur yang mereka beli agar tampak lebih segar. Di lokasi ini, aktivitas merendam dan mencuci sayuran segar terjadi setiap sore hingga malam hari, yang meskipun lokasinya tidak terlalu besar namun digunakan secara tertib dan bergantian. Baik menggunakan mobil ataupun sepeda motor yang telah dimodifikasi.


(Dengan Tertib Menunggu Giliran)


Setiap hari, ribuan ikat sayuran segar tersebut yang mencakup Bayam, Kangkung, Daun Singkong dan sebagainya di cuci dan sekedar direndam di lokasi yang diseberangnya terdapat sebuah rumah makan itu. Sayur-sayur itu utamanya berasal dari perkebunan sayur yang memang banyak terdapat di sekitar kawasan tersebut.

Meskipun bukan merupakan pasar ataupun tempat transaksi jual-beli sayur, namun orang-orang tersebut tetap melayani jika ada pembeli yang hanya ingin membeli seikat atau dua ikat sayuran. Dan tentu saja, sang pembeli harus rela tidak mendapatkan kantong plastik untuk tempat sayur yang baru dibelinya, karena memang tidak disediakan secara khusus.


(Gambar Seorang Pedagang yang Sedang Mencuci Sayuran Segar)

Namun hal ini ternyata bukanlah menjadi suatu hal yang penting, karena harga yang ditawarkan juga cukup murah, lebih murah dari harga rata-rata sayuran di pasar tradisional di Pekanbaru. Selain itu, kondisi sayuran yang segar bugar dan hijau tersebut, menjadi suatu daya tarik sendiri bagi pembeli, apalagi juga tidak dilarang untuk memilih ikatan sayuran, kendati hanya membeli dalam jumlah yang tidak banyak. Hmm.....


(Gambar Salah Satu Lokasi Perkebunan Sayur di Pinggiran Kota Pekanbaru)

Lokasi yang terletak di wilayah Marpoyan tesebut, terletak di tepi Jalan Kartama, suatu ruas jalan yang tidak terlalu lebar yang menghubungkan Jalan Kaharuddin Nasution dengan Jalan Sukarno-Hatta. Berada pada jarak sekitar setengah kilometer jika ditempuh dari Jalan Kaharuddin Nasution di seberang swalayan Planet yang terletak dekat pertigaan Jalan Marpoyan. Berminat untuk membeli sayur di sini?

Jumat, Maret 27, 2009

Rimbang

Buah tanaman jenis ini, cukup dikenal di nusantara serta memiliki banyak nama, antara lain, terung pipit, terong teter, rimbang, tong belut, coco wana, cepokak, pokak (Jawa) dan takokak (Sunda). Buahnya yang berwarna hijau dan lebih besar dari sebutir kelereng ini berasal dari keluarga terung-terungan (Solanaceae) dengan nama spesies Solanum torvum Swartz. Buah tersebut banyak dimanfaatkan untuk bahan masakan. Hal ini tidak mengherankan, karena tanaman sejenis perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 2 meter ini, sangat mudah ditemui di sekitar halaman rumah, kebun ataupun hutan di Indonesia pada ketinggian 800 hingga 1200 meter di atas permukaan laut.


(Gambar Buah Rimbang di Pohonnya)


Sebagai antioksidan, tanaman ini juga mengandung banyak khasiat bagi kesehatan dan termasuk salah satu tanaman obat yang selain buahnya, daun dan bunganya juga dapat dimanfaatkan. Adapun kandungan kimia pada daun, bunga dan buahnya antara lain, Saponin, Tanin, Flavonid, Alkaloid, Protein Lemak, Kalsium, Fosfor, Zat Besi serta Vitamin A, B dan C. Yang dapat dimanfaatkan sebagai obat jantung berdebar (daun), kepala pusing, kurang nafsu makan serta tekanan darah tinggi (daun dan buahnya).

Buah tanaman yang rasanya agak langu, pahit namun renyah jika dimakan mentah baik sebagai lalapan maupun cemilan ini, sangat baik pula untuk kesehatan mata. Meskipun umumnya, pemanfaatannya dilakukan dalam bentuk makanan olahan yang juga dicampur bahan lain, seperti misalnya teri dan daun ubi, sehingga rasanya menjadi enak. Masakan olahan tersebut dapat berbentuk sambal goreng rimbang, sambal balado rimbang, sambal teri rimbang, tauco dan lain sebagainya. Nyam...nyamm.....



Daftar Bacaan:
Plantamor.com
google books

Kamis, Maret 19, 2009

Tapi

oleh: Sutardji Calzoum Bachri

aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah !