Jumat, Maret 13, 2009

Juice Pinang Muda....mau?

Warnanya hijau, berbentuk agak lonjong dan menggerombol kecil-kecil serta tergantung pada tangkai-tangkai panjang yang juga berwarna hijau agak kecoklat-coklatan. Terletak di antara tumpukan buah-buahan lain seperti tomat, apel, mangga dan sebagainya. Terlihat dibalik sebuah "semacam etalase" dari kaca. Dan karena bentuk dan posisi penempatannya agak mencolok, tentu saja hal itu agak sedikit "eye catching" bagi kami berdua yang lewat di sekitar tempat tersebut.

Meskipun sering melewati tempat tersebut, namun bagi kami berdua hal itu mengundang rasa penasaran yang luar biasa. Penasaran bukan karena tumpukan dan susunan buah-buahan yang beraneka ragam tersebut, ataupun bukan karena harga yang dibanderol yang hampir seragam, namun lebih kepada "buah misterius" tersebut, penasaran itu buah apa dan bagaimana rasanya.....

Memang bukan hanya di warung tersebut saja kami pernah melihatnya, namun juga di hampir semua warung yang menyediakan menu juice yang bertebaran di seputar wilayah Pekanbaru. Dari tulisan-tulisan menu yang tertera secara mencolok pada kaca serta tebak-tebakan yang kami lakukan, akhirnya kami mengetahui juga bahwa buah tersebut adalah buah pinang muda....yang ternyata bukan hanya sebagai dekorasi belaka, namun juga dapat diolah menjadi minuman berbentuk juice buah....juice buah pinang muda....


(Gambar Buah Pinang di Pohonnya)


Akhirnya, kami juga tidak ingin membiarkan rasa penasaran berkembang terlalu lama, sehingga begitu ada kesempatan, kami ingin mencoba juice tersebut. Ternyata, kami cukup beruntung mendapat penjelasan dari si ibu penjual juice tersebut, bahwa juice pinang muda memiliki banyak khasiat kesehatan, meskipun ia juga mewanti-wanti agar tidak terlalu banyak mengkonsumsinya apalagi untuk wanita muda karena bisa menyebabkan rahim menjadi kering...."masa sih bu?"...memang, kami juga pernah mendengar dari seorang teman bahwa tidak dianjurkan meminum juice pinang muda terlalu banyak, karena bisa memabukkan....beugh...

Begitulah, setelah dikupas, buah tersebut kemudian diblender dan oleh si ibu ditambah banyak gula plus pemberian banyak susu kental manis, karena menurutnya lagi, juice tersebut rasanya tidak manis...lagi-lagi kami tambah penasaran....

Slurrppp....wah...ternyata benar...rasanya pahit dan agak bergetah..padahal kami telah menyaksikan sendiri bahwa pada proses pembuatan juice tersebut telah dibubuhi banyak gula dan susu kental manis....dan tidak satupun dari kami yang doyan...apalagi sampai menghabiskan juice tersebut...hahaha....

Penasaran rasa sudah terjawab, namun penasaran khasiat masih berlanjut. Apa iya, yang dikatakan sang ibu tadi bener?Ternyata...hasil dari browsing sana-sini di internet didapat banyak informasi tentang tanaman pinang plus berbagai khasiatnya utamanya kandungan zat pada buahnya.


(Gambar Buah Pinang yang telah dikupas)


Tanaman yang memiliki nama latin Areca catechu L dan sinonim A. hortensis, Lour ini, merupakan sejenis tumbuhan dari keluarga palmae. Penggunaan paling populer adalah kegiatan menyirih dengan bahan campuran buah pinang, daun sirih, dan kapur. Ada juga yang mencampurnya dengan tembakau. Diperkirakan, populasi pengguna buah pinang secara berkala dalam berbagai bentuk sediaan mencapai sekitar 500 juta orang. Wow...ternyata banyak juga....

Buah pinang yang juga disebut betel nut mengandung alkaloida seperti misalnya arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak serta sistem syaraf. Sementara itu, beberapa macam buah pinang menimbulkan rasa pening apabila dikunyah. Zat lain yang dikandung buah ini antara lain arecaidine, arecolidine, guracine (guacine), guvacoline, isoguvacoline, coline dan beberapa unsur lainnya. Wah....

Bagaimana dengan manfaatnya ya?Ternyata sudah sejak lama buah pinang dimanfaatkan oleh bermacam-macam suku bangsa di Indonesia. Air rebusan dari buah pinang digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, hidung berdarah (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim, kudis, difteri, cacingan (kremi, gelang, pita, tambang), mencret dan disentri oleh masyarakat desa Semayang Kutai Kalimatan Timur.


(Gambar Buah Pinang dan Sirih yang Dapat Dikunyah Untuk Menguatkan Gigi)


Selain itu digunakan juga untuk mengatasi bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri, malaria, memperkecil pupil mata. Buah dan kulit buah bagian dalam dapat juga digunakan untuk menguatkan gigi goyah, bersama-sama dengan sirih. Air rendaman buah pinang muda digunakan untuk obat sakit mata oleh suku Dayak Kendayan, di kecamatan Air Besar Kalimantan Barat.

Sementara bagi masyarakat Papua umumnya, pinang muda digunakan bersama dengan sirih untuk menguatkan gigi. Selain sebagai obat penguat gigi, masyarakat pesisir pantai desa Assai dan Yoon-noni, yang didiami oleh suku Menyah, Arfak, Biak dan Serui (Papua), buah pinang muda juga digunakan sebagai obat untuk mengecilkan rahim setelah melahirkan oleh kaum wanita dengan cara memasak buah pinang muda tersebut dan airnya diminum selama satu minggu. Wah...ternyata ada benarnya juga yang dikatakan si ibu...

Meskipun khasiat dan kandungan zatnya berlimpah, ternyata pemanfaatan buah pinang yang secara tradisional telah digunakan secara luas sejak ratusan tahun lalu, juga memiliki potensi bahaya bagi tubuh. Tentu saja bahaya tersebut muncul akibat konsumsi yang berlebihan. Seperti yang telah disebutkan di atas, buah pinang mengandung arekolin, suatu senyawa alkaloid aktif, yang bila digunakan berlebihan justru membahayakan kesehatan. Senyawa ini sangat potensial sehingga harus digunakan dalam jumlah kecil.


(Gambar Salah Seorang Penduduk di Papua yang Sedang Mengunyah Buah Pinang)


Secara lengkapnya bahaya jika kebanyakan mengkonsumsi buah pinang yang dikutip dari internet antara lain sebagai berikut: Arekolin bersifat sebagai sitotoksik (meracuni sel) dan sistatik kuat. Secara in vitro (dalam tabung reaksi), penggunaan arekolin dengan konsentrasi 0,042 mM (milimol) mengakibatkan penurunan daya hidup sel serta penurunan kecepatan sintesis DNA dan protein. Arekolin juga menyebabkan terjadinya kegagalan glutationa, yaitu sejenis enzim yang berfungsi melindungi sel dari efek merugikan.

Buah pinang juga mengandung senyawa golongan fenolik dalam jumlah relatif tinggi. Selama proses pengunyahan buah pinang di mulut, spesies oksigen reaktif (radikal bebas) akan terbentuk dari senyawa fenolik itu. Adanya kapur sirih yang menciptakan kondisi pH alkali akan lebih merangsang pembentukan oksigen reaktif itu. Oksigen reaktif inilah salah satu penyebab terjadinya kerusakan DNA atau genetik sel epitelial dalam mulut.

Kerusakan dapat berkembang menjadi fibrosis submukosa, yaitu salah satu jenis kanker mulut, yang telah menjangkiti sekitar 0,5% pengguna buah pinang. Selain berakibat jelek terhadap mulut, tanin buah pinang juga dapat menimbulkan luka pada mulut dan usus, yang jika dibiarkan dapat berakhir pada munculnya kanker.

Kandungan berbahaya lain pada buah pinang adalah senyawa turunan nitroso, yaitu N-nitrosoguvakolina, N-nitrosoguvasina, 3-(N-nitrosometilamino) propionaldehida dan 3-(N-nitrosometilamino) propionitrile. Keempat turunan nitroso ini merupakan senyawa bersifat sitotoksik (meracuni sel) dan genotoksik (meracuni gen) pada sel epithelial buccal, dan juga dapat menyebabkan terjadinya tumor pada pankreas, paru-paru, hidung, dan hati. Pada hewan percobaan, senyawa nitroso buah pinang juga terbukti dapat menyebabkan efek diabetogenik atau pemunculan diabetes secara spontan.

Para penderita asma juga harus ekstra hati-hati terhadap buah pinang. Ia dapat menimbulkan efek kontraksi pada saluran pernapasan, yang berasosiasi dengan kambuhnya serangan asma. Inhalat dua jenis alkaloid dari buah pinang yaitu arekolin (5,2 mg/ml) dan metakolin (1,6 mg/ml) dapat menyebabkan kontraksi saluran pernapasan, yang ditandai berkurangnya volume pengeluaran udara dari saluran pernapasan sebesar 20% pada penderita asma. Bahkan, ada beberapa pasien asma yang mengalami penurunan volume pengeluaran udara sebesar 30%, 150 menit setelah mengunyah buah pinang.

Penggunaan buah pinang dalam waktu bersamaan dengan obat sintetis yang mengandung flupentiksol, prosiklidina, flufenazina, prednison, dan salbutamol, dapat menimbulkan efek jaw tremor. Selain itu dapat juga mengakibatkan terjadinya kekakuan, akithesia, serangan asma, dan bradikinesia, yaitu produksi bradikinin yang berlebihan sehingga menimbulkan alergi (kulit bentol-bentol dan gatal).

Wah...ternyata buah pinang mengandung beragam khasiat dan potensi bahaya sekaligus ya... Sekarang tergantung dari kita apakah ingin mengambil manfaat buah tersebut sebesar-besarnya ataukah sebaliknya, karena takut berbahaya malah tidak menyentuh buah tersebut sama sekali....uhmmm...opsi yang kedua rasanya tidak dianjurkan deh....

Baiklah...saya telah mengetahui banyak manfaat sekaligus potensi bahaya yang dikandung buah pinang, demikian juga para pembaca. Rasa penasaran saya juga sudah terpuaskan...tapi tantangan muncul kembali...kalau misalnya saya membeli lagi juice buah pinang tersebut...kira-kira bisa saya habiskan tidak ya?


Daftar Bacaan
iptek.net
pakkatnews.wordpress.com
tanamandanobat.blogspot.com